SELAMAT DATANG di WARALABA AYAM PENYET.... Ambil Peluang Usaha AYAM PENYET... SEKARANG!!!!

CARA MEMASAK AYAM PENYET SECARA UMUM

Tuesday, April 3, 2012

Mendulang Rezeki Dari Nasi Kebuli


Kelezatan nasi kebuli memang sudah cocok dengan lidah orang Indonesia meski asal makanan ini dari timur tengah. Usaha nasi kebulipun banyak diincar konsumen.

Makanan khas Timur Tengah, nasi kebuli, kerap disajikan pada masa Maulid Nabi. Tak ayal,  para pembuat nasi kebuli pun kewalahan memenuhi pesanan.

Daging kambing menjadi makanan pelengkap dalam pembuatan nasi kebuli. Karyawan Habib Alhabsy, bisa memasak hingga 60 ekor kambing untuk melengkapi menu nasi kebuli.

Seperti, pembuat nasi kebuli di kawasan Pedati, Jatinegara, yang telah dikenal hingga keluar kota. Harga nasi kebuli lengkap dengan gulai kambing, sekitar Rp. 1,7 juta per panci. Saat ramai pesanan seperti masa Maulid, Habib Anwar, bisa menghabiskan 30 karung beras ukuran 25 kilogram per hari.

Usaha nasi kebuli diturunkan dari usaha mertuanya, Habib Usman Alhabsy,  yang merintis sejak 1980 lalu. Saat ini omzet penjualan nasi kebuli Habib Anwar, bisa mencapai Rp. 17 juta per hari. Padahal saat meneruskan usaha mertua pada 1999 lalu, omzet nasi kebuli Habib Anwar, hanya Rp. 2 juta.

Keahlian meracik bumbu nasi kebuli menjadi rahasia Habib Anwar, dalam mengolah nasi kebuli. Walhasil, tak sedikit penggemar yang fanatik selalu datang saat Maulid. Nasi kebuli beserta gulai kambing, disajikan dengan acar sebagai pelengkap.

Selain rasanya yang nikmat, cara makannya pun sangat khas. Disajikan dalam nampan dan dimakan bersama-sama, untuk menjalin persaudaraan dan kebersamaan.

Berminat dengan usaha nasi kebuli ini. Makanan ini banyak dicari karena kelezatan rasanya yang khas timur tengah. Semoga bacaan di atas dapat menginspirasi Anda.

Sumber : kontan.co.id

Monday, April 2, 2012

Kreatifitas Membuat Siomay Bandung Laris Manis


Siomay merupakan makanan yang sangat dikenal dan digemari oleh masyarakat luas karena kenikmatan yang tercipta pada siomay tersebut. Sehingga siomay mampu menjadi peluang untuk menciptakan rupiah sehingga cocok untuk Anda lakoni. Seperti apakah cara membuat usaha siomay, yuk mari kita simak.

Dalam mengolah makanan saat ini rasa enak tidaklah menjamin larisnya suatu usaha, jika dilihat di tahun 2014 ini karena semakin banyaknya bisnis-bisnis makanan yang bertebaran dimana-dimana. Nah salah satu cara agar bisa mengelolanya ialah sebuah kreativitas yang merupakan kunci dari suatu pengelolaan dan pengembangan suatu bisnis usaha. Ujung tombak dari suatu usaha juga berasal dari seberapa kita kreatif menciptakan sesuatu yang unik. Salah satu usaha siomay yang sudah sukses ialah oetlet yang sudah dibangun oleh Akhlis mukhidin umur 31 tahun saat mengawali usaha Siomay asli Bandung.

Makanan Khas Priangan ini disajikan dengan bentuk yang lebih menarik dan enak. Dengan beberapa modal pinjaman dari pamannya senilai Rp. 2 juta, ia mampu membangun keberanian untuk memulai suatu usaha dalam bidang makanan ini. Mulanya ia membuka usaha siomay diwarung yang bertempat digarasi kecil yang berukuran 3 x 5 meter, ia sambil menyelesaikan studynya di Jurusan Musik Institut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta.

Setelah waktu 2 tahun itu usaha yang dijalankannya pun berjalan, walaupun mengalami pasang surut saat menjalankannya, namun berkat kreatifitas yang dimilikinya membuat usaha yang dijalankannya terus hidup dan berkembang. Ia menciptakan brand baru yang ia beri nama Siomay Bandung Asli Kang Otong.

Selain menciptakan bran yang baru, ia pun juga menyulap warungnya menjadi lebih rapi dan bersih, ia pun mengubah warungnya dengan konsep yang modern dan higienis. Pilihan menu baru yang ia ciptakan seperti tersedia menu Siomay Ikan Hiu, Siomay Ikan Tuna, Siomay Udang, Siomay Ikan Cucut dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan siomay yang banyak terjual ialah Siomay ikan tenggiri.

Awal usaha siomay yang dulunya mengalami pasang surut ini pun sekarang secara cepat mendapatkan perhatian dari para penikmat dan pelanggan siomay. Selain itu juga ia sudah membuka berbagai outlet di berbagai cabang daerah.

Siomay Asli Bandung ini telah mewarnai kuliner dari seluruh nusantara. Setelah 2 tahun kemudian, sejak Januari 2008 pria yang berasal dari Cirebon ini telah mampu membuat outlet Siomay Asli Bandung yang lebih besar lagi, yang berada di Jln Raya Candi Gebang No. 215, Karang Asem, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Tidak hanya sekedar berjualan siomay Akhlis pun juga mengembangkan bisnisnya dengan model business opportunity.

Perubahan ini berawal dari ia mengikuti pelatihan waralaba di Dinas Perindakop Yogyakarta, Hingga saat ini mimpinya mampu terwujud dari pengetahuan dan semangat yang semakin besar dalam mengembangkan usaha yang ia geluti.

“Tak hanya kreatifitas yang terus diasah dan dipacu, tempat yang diperlukan untuk usaha yang harus dikembangkan namun juga menyangkut cara penyajian,’’ Tuturnya.

Untuk dapat terus eksis dalam usaha, termasuk bisnis yang ia geluti sekarang, Akhlis memang harus berpikir kreatif. Keratifnya mengacu pada 3 hal yaitu yang pertama produk Jika pada umumnya siomay terbuat dari ikan tenggiri namun ia membuatnya dari macam-macam ikan mulai dari Siomay cucut, ikan hiu, cumi, tuna dan yang lainnya.

Yang kedua adalah saat penjual siomay yang lain menyajikan siomaynya dengan piring atau mangkok, namun ia menyajikannya panas-panas dengan menggunakan Hotplane. Dengan penyajian yang masih panas dan diletakkan di Hotplane, rasa siomay ini pun menjadi lebih berbeda dan terlihat lebih berkelas. Saat menikmatinya, terdapat rasa dan sensasi yang berbeda dari siomay yang lain. Siomay Bandung ini pun tidak mengandung penyedap buatan, sehingga aman dan alami untuk dikonsumsi.

Bagaimana, tertarik untuk menjalankan usaha siomay seperti Akhlis? Ayo, silahkan dicoba. Masih banyak peluang untuk Anda. Semoga sukses.

Sunday, April 1, 2012

MENGGULUNG UNTUNG DARI BISNIS AYAM GORENG TEPUNG



Menggulung untung dari bisnis ayam goreng tepungMenjamurnya gerai bisnis ayam goreng tepung, baik berupa usaha mandiri maupun usaha waralaba, menjadi bukti nyata bahwa menu kuliner ayam goreng tepung masih banyak penggemarnya. Tak hanya ayam goreng tepung dengan brand luar negeri saja yang saat ini ramai konsumen, sejumlah pedagang ayam tepung lokal pun mulai bermunculan di pinggiran jalan untuk ikut menikmati untung dari bisnis ayam goreng tepung.

Cara Memulai Usaha
Sebelum memulai usaha ini, tentukan lokasi yang akan digunakan untuk memulai usaha. Lokasi yang kebanyakan diambil atau digunakan oleh para penjual ayam goreng tepung adalah di pinggir jalan raya yang ramai. Bahkan jika memungkinkan Anda sebaiknya membukanya berdekatan dengan kumpulan pedagang makanan lain seperti nasi goreng, sate ayam, atau martabak. Lokasi seperti itu tidak diragukan lagi keramaiannya, sehingga lebih berpeluang mendapatkan pembeli dalam jumlah yang besar. Harga sewa untuk tempat usaha ayam goreng tepung tersebut bervariasi antara Rp. 100.000- Rp. 300.000/ bulan.

Perlengkapan usaha yang diperlukan untuk menjual ayam goreng tepung antara lain gerobak atau etalase sederhana, kompor gas, tabung gas, wajan, sutil, saringan minyak, baskom plastik untuk wadah campuran bumbu dan tepung, penjepit makanan, dan kantong kertas. Kelengkapan usaha yang lainnya adalah tenda sederhana bila berjualan di tempat terbuka dan beberapa kursi untuk kenyamanan pembeli yang sedang menunggu. Dalam menjalankan operasionalnya juga cukup mudah sehingga cukup mempekerjakan satu orang tenaga kerja di satu gerai, untuk potongan daging ayam dan campuran tepung, bumbu bisa dipersiapkan dari rumah. Sehingga ketika berjualan, pegawai dapat langsung melumuri ayam dengan campuran tepung dan bumbu kemudian menggorengnya.

Strategi Pemasaran
Untuk media pemasaran, penjual dapat memberikan promosi dengan diskon di awal usahanya. Informasi juga bisa melalui pamflet yang ditempel di sekitar tempat usaha atau brosur yang disebar. Setelah usaha berjalan diharapkan dapat “mempromosikan” dirinya sendiri. Maksudnya, pelanggan atau konsumen secara “sukarela” menginformasikan dan merekomendasikan produk kita dari mulut ke mulut. Promosi semacam ini efektif  bila produk Anda unggul dalam rasa, kualitas, dan harga.

Harga dihitung berdasarkan harga beli bahan dan keuntungan yang ingin diraih. Satu potong ayam goreng tepung dapat dijual Rp 3.500 – Rp 5.000, tergantung dari ukuran dan lokasi berjulan. Harga jual dapat sedikit dinaikkan di lokasi yang diperkirakan memiliki daya beli lebih tinggi.

Keuntungan Bisnis
Untuk faktor kelezatan, umumnya bisnis ayam goreng tepung ditentukan oleh kualitas daging ayam yang digunakan, racikan bumbu, dan kerenyahan tepungnya. Sebaiknya Anda menggunakan ayam potong yang segar dengan membeli langsung di tempat pemotongan ayam karena kualitasnya lebih terjamin. Bahkan di tempat tersebut juga bisa memilih ayam yang masih hidup.

Untuk racikan bumbunya, penjual ayam goreng tepung membuat sendiri atau mencampurnya dengan tepung bumbu siap pakai. Keuntungannya, selain biayanya lebih murah juga dapat menyesuaikan dengan selera pembeli. Untuk kemasan jualannya, biasanya ayam goreng tepung dijual per potong atau per bagain. Pelengkapnya adalah saus dalam bentuk sachet.

Kendala usaha
Selama ini yang menjadi resiko atau kendala dalam membuka usaha ayam goreng tepung adalah persaingan dan isu penggunaan ayam tiren (mati kemarin) maupun penggunaan formalin pada daging ayam. Persaingan semakin ketat karena semakin banyak usaha baik pribadi maupun waralaba yang menjual jenis makanan ini. Menjual ayam goreng tepung dengan kualitas daging yang terjaga dan racikan bumbu yang konsisten dapat menjadi senjata menghadapi persaingan yang ada. Isu ayam tiren dan penggunaan formalin pada pengawetan daging ayam dapat disiasati dengan memasang brosur cara mengenal daging ayam yang baik dan ciri daging ayam (bentuk, ukuran, dan rasa) yang telah digoreng tepung sehingga pembeli merasa lebih yakin dengan produk yang dijual.

Resep ayam goreng tepung
Bahan:
Satu ekor ayam broiler, potong 12 bagian, cuci bersih
Minyak goreng secukupnya
Tepung bumbu:
1 kg tepung terigu
1 sdm tepung bumbu siap pakai
2 sdm penyedap rasa
1 sdm garam
1 sdt baking powder
1 sdt merica bubuk
1 sdt ketumbar bubuk
Cabai kering bubuk secukupnya

Cara membuat

Rendam potongan ayam dalam air dingin, angkat dan tiriskan
Campurkan tepung terigu, tepung bumbu, penyedap rasa, garam, baking powder, merica, ketumbar, dan cabai kering. Aduk rata.
Lumuri potongan daging ayam menggunakan campuran tepung bumbu hingga seluruhnya tertutupi.
Panaskan minyak goreng dalam jumlah cukup banyak sehingga dapat merendam potongan ayam. Goreng potongan ayam yang telah dilumuri campuran tepung bumbu hingga berwarna keemasan. Angkat kemudian tiriskan.
Analias ekonominya

Asumsi
Masa pakai etalase sederhana 5 tahun
Masa pakai peralatan masak 4 tahun
Masa pakai peralatan lain-lain 2 tahun
Satu ekor ayam dipotong menjadi 12 bagian
Usaha dijalankan sendiri tanpa karyawa
a. Modal Awal
Etalase sederhana                                          Rp 1.500.000,00
Peralatan masak (kompor gas, wajan, dan sutil)             Rp   600.000,00
Peralatan lain-lain (baskom plastik, saringan minyak,
dan penjepit makanan)                                      Rp   100.000,00+
Total investasi                                            Rp 2.200.000,00

b. Biaya operasional/bulan
1. Biaya tetap
Penyusutan etalase sederhana 1/60 x Rp. 1.500.000          Rp    25.000,00
Penyusutan peralatan masak 1/48 x Rp. 600.000              Rp    12.500,00
Penyusutan perlatan lain-lain 1/24 x Rp. 100.000           Rp     4.200,00
Sewa tempat      Rp   150.000,00+
Total biaya tetap                                          Rp   191.700,00

2. Biaya variabel
Ayam (6 ekor x Rp 35.000/ekor x 30 hari)                   Rp 6.300.000,00
Tepung terigu dan bumbu (Rp 60.000/hari x 30 hari)         Rp 1.800.000,00
Kantong kertas dan plastik pembungkus
(Rp 10.000/hari x 30 hari)                                 Rp   300.000,00+
Total biaya variabel                                       Rp 8.400.000,00
Total biaya operasional (Rp   191.700 + Rp 6.450.000 )     Rp 8.591.700,00

c. Omset per bulan
Penjualan ayam goreng tepung
(72 potong x Rp 6.000/ potong x 30 hari)                   Rp 12.960.000,00

d. Keuntungan per bulan
Keuntungan = Total Omset - Total biaya operasional
= Rp 12.960.000,00 - Rp 8.591.700,00
= Rp 4.368.300,00

e. Revenue Cost Ratio (R/C)
R/C = Total penerimaan:Total biaya operasional
= Rp 12.960.000,00 - Rp 8.591.700,00
= 1, 6


Diolah dari buku ‘40 peluang bisnis makanan dan minuman kaki lima modal 2-8 juta: Agromedia’