SELAMAT DATANG di WARALABA AYAM PENYET.... Ambil Peluang Usaha AYAM PENYET... SEKARANG!!!!

CARA MEMASAK AYAM PENYET SECARA UMUM

Monday, June 25, 2012

Peluang Usaha Nasi Goreng


Peluang Usaha Nasi Goreng



Kendati diketahui sudah banyak dijalankan oleh berbagai kalangan di berbagai daerah namun diketahui bahwa peluang usaha nasi goreng sendiri masih terhitung sebagai salah satu peluang usaha yang prospektif dan menjanjikan, hal tersebut diketahui karena peluang usaha atau bisnis tersebut membuat makanan yang masih dapat terus dikembangkan oleh kalangan manapun hingga saat ini. Ya, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bawa makanan seperti nasi goreng sendiri merupakan produk makanan yang dapat dikatakan sangat merakyat dan juga akan selalu disukai oleh berbagai kalangan tanpa terkecuali, rasanya yang khas memang menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari makanan yang menggunakan bahan baku nasi sebagai makanan pokok orang Indonesia tersebut.

Peluang Usaha Nasi Goreng

Dan hingga saat ini memang diketahui bahwa makanan seperti nasi goreng sendiri memang sudah sangat banyak dikembangkan oleh berbagai kalangan hingga menghasilkan varian rasa yang bermacam-macam, mulai dari rasanya hingga variasi bahannya yang pada saat ini mungkin sudah sangat bermacam-macam menggunakan banyak bahan tambahan, sehingga tak heran jika pada saat ini makanan seperti nasi goreng sendiri sudah sangat bervariasi. Selain itu, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa makanan seperti nasi goreng sendiri pada saat ini sudah sangat mudah kita temukan di berbagai tempat, mulai dari di pinggiran jalan, grobakan keliling, hingga di berbagai resto atau rumah makan yang tentunya memiliki varian dan ragam yang berbeda-beda.

Modal Usaha Jualan Nasi Goreng
Akan tetapi walaupun begitu tetap saja peluang usaha atau bisnis jual nasi goreng sendiri hingga saat ini masih terhitung prospektif dan menjanjikan, karena memang untuk urusan makanan akan selalu memiliki kutipan bahwa lain koki lain masakan, sehingga tak perlu takut untuk bersaing selama pelaku usahanya mampu mengembangkan resep yang berbeda namun tentunya masih akan terasa enak serta dapat diterima di lidah masyarakat pada umumnya. Untuk dapat menjalankan segmen usaha atau bisnis yang bergerak di bidang kuliner atau makanan tersebut diketahui tidak selalu membutuhkan investasi modal awal yang besar, terlebih jika memang usaha jual nasi goreng tersebut akan diajalankan dirumah sebagai segmen usaha rumahan yang dapat menggunakan berbagai macam fasilitas yang ada terlebih dahulu.

Peluang Usaha Nasi Goreng

Sehingga untuk peluang usaha nasi goreng tersebut dapat dijalankan dengan menggunakan investasi modal awal yang tidak terlalu besar, namun sebelum merealisasikan segmen usaha atau bisnis kuliner tersebut tentu ada baiknya jika anda mengembangkan resep nasi gorengnya terlebih dahulu hingga mendapatkan sebuah resep yang benar-benar pas, lakukan juga analisa usaha agar anda dapat mengetahui tingkat kompetitor yang ada di area wilayah tersebut. Beberapa resep dapat anda peroleh dengan mudah melalui media online seperti situs atau webisite pada saat ini yang kemudian dapat anda kembangkan sendiri sebelum akhirnya berjualan, bahkan diketahui bahwa sebenarnya untuk dapat membuat makanan seperti nasi goreng membutuhkan teknik tertentu agar dapat menghasilkan makanan yang berkualitas.

Setelah semua persiapan tersebut sudah anda miliki maka barulah merealisasikan usaha atau bisnis di bidang kuliner atau makanan tersebut, dan ada baiknya bahwa menu nasi yang disajikan merupakan menu lengkap mulai dari nasi goreng original atau nasi goreng biasa pada umumnya hingga berbagai macam varian nasi goreng yang menggunakan bahan tambahan seperti nasi goreng kambing, nasi goreng seafood, atau nasi goreng super pedas dan menu lainnya. Demikian di atas tadi adalah sedikit ulasan mengenai peluang usaha nasi goreng yang telah kita ketahui bersama, semoga sedikit informasi peluang usaha makanan di atas dapat membantu serta dapat bermanfaat untuk anda semuanya.

Thursday, June 14, 2012

Cermat Mengolah Merek Agar Tidak Mati Penyesuaian Produk Tidak Boleh Merusak Citra-Sub


Ibarat mahluk hidup sebuah merek atau produk bisa mati. Bagaimana
bisa mempertahankannya? Lalu, sejauh mana konsep standarisasi produk
bisa dikembangkan?
Himawan Wigjanarko, pengamat pemasaran dari Jakarta Consulting mengungkapkan, satu hal yang tak pernah boleh terlewatkan dalam pemasaran, atau dalam bidang bisnis apapun adalah filosofi daur hidup. Yakni, lahir, tumbuh, menua dan mati. Tetapi mati bisa dihindari atau digantikan dengan tumbuh kembali, jika pelakunya mampu melakukan revitalisasi.
Dengan kata lain, pada hakekatnya sebuah merek atau produk punya life circle. Ada suatu masa di mana merek atau produk bisa mati. Namun, kematian sebuah merek atau produk bisa dihindari kalau pemilik merek atau produk bisa meniupkan kembali roh dengan cara revitalisasi. Misalnya dengan inovasi atau berbagai cara lain.
Pengalaman seratus tahun silam Henry Ford melahirkan Ford T bisa menjadi pelajaran berharga. Ketik dia meluncurkan Ford T, Henry mempertahankan kesuksesan pemasarannya dengan mengurangi harga secara terus-menerus. Ia masih memakai pola pikir yang sangat berorientasi produk. Bahkan ia berujar, "konsumen boleh membeli Ford T warna apa saja, asal berwarna hitam."
Konsepnya adalah produk masal, harga rendah, daur hidup lama. Menurut Himawan, untuk situasi dan kondisi pemasaran mobil pada saat itu, dia tidak salah. Sampai akhirnya datang para kompetitornya, yang sebenarnya harganya lebih mahal. Para konsumennya mulai mempunyai pilihan, kemudian meninggalkannya. Dan Ford T yang legendaris itu pun harus dihentikan produksinya. Daur hidupnya telah sampai pada batas akhir, tidak ada revitalisasi, dan mati. Pasar pun semakin matang. Dan kini telah terfragmentasi, yang diramaikan dengan aneka jenis mobil dalam berbagai merek.
Menurut Himawan, hampir semua produk mengalami hal yang sama. Dahulu, paparnya, sepatu hanya terbagi dua, sepatu formal dan non formal. Kemudian muncul sepatu olah raga. Dan kini untuk olah raga ada sepatu basket, jogging, sepak bola, tennis, golf, senam, dan beragam model sepatu olah raga lainnya.
Sejalan dengan semakin matang dan terfragmentasinya pasar, maka menimbulkan konsekuensi tersendiri. Sehinga terjadi semacam evolusi dari pasar masal, yang kemudian terfragmentasi dan menuntut pemasar mengambil langkah diferensiasi untuk menangkap sempalan-sempalan pasar. Daya beda (diferensiator) itu terbentuk oleh kreatifitas pemasar dalam melakukan inovasi untuk menangkap selera pasar.
Inovasi, menurut Himawan, lebih mudah diserap konsumen, jika konsumen mendapatkan nilai lebih dari produk yang digantikan dengan sesedikit mungkin merubah perilaku atau nilai yang telah dianutnya. Nilai lebih atau manfaat yang disodorkan produk baru itu bukan dalam arti obyektif, tetapi merupakan keunggulan relatif yang dirasakan oleh konsumen. Jika harus mengubah perilaku, konsumen harus benar-benar yakin bahwa produk baru tersebut memberi manfaat besar.
Mengutif studi Rogers, Himawan menjelaskan ada lima karakteristik yang dihubungkan dengan keberhasilan suatu produk baru.
1.Keunggulan relative (relative advantage). Produk baru dibandingkan dengan produk yang digantikan, tapi bukan dengan kriteria objektif, melainkan dengan keunggulan relatif di mata konsumen.
2.Kesesuaian (compability) dengan nilai yang telah melekat dalam diri si pelanggan.
3.Kompleksitasnya. Semakin sulit dimengerti semakin sulit untuk diterima.
4.Kemungkinan untuk dicoba (triability), seperti pemberian sampel.
5.Kelima, sejauh mana produk tersebut dapat terlihat oleh konsumen (obserability).
Sementara itu, mengutif juga Clancy dan Shulman yang mencatat lima alasan yang dapat menyebabkan produk baru gagal di pasar.
1. Penetapan target dan positioning yang lemah.
2. Ketidakpuasan terhadap suatu produk, yaitu kegagalan dalam memenuhi dan melebihi harapan konsumen dan melakukan penawaran yang kompetitif.
3. Kesadaran yang kurang terhadap suatu produk baru.
4. Kurangnya promosi dan distribusi.
Himawan menjelaskan, komunikasi menjadi kata kunci dalam penyebaran produk-produk inovatif. Terutama jika produk tersebut harus mengubah keyakinan, sikap, atau perilaku pemakai produk lama secara signifikan. Komunikasi one step flow masih dirasakan efektif untuk produk-produk inovatif yang bertujuan merangsang pembeli impulsif macam fast moving consumer goods. Tetapi untuk inovasi produk yang lebih kompleks seperti oven microwave yang ditujukan untuk ibu rumah tangga di kota kecil, aliran dua tahap dan komunikasi words of mouth memegang peranan cukup penting.
Diakui, inovasi mengandung resiko. Tapi inovasi dan pengambilan resiko adalah salah satu esensi dari semangat entrepreneurship yang menjadikan perusahaan membesar dan dapat bertahan dalam situasi hypercompetitive. Kembali mengutif Chan Kim dan Renee Mauborgne dalam Harvard Business Review, yang mengetengahkan tentang value innovation logic, yang ditemukan dalam perusahaan-perusahaan yang mempunyai pertumbuhan tinggi. Menurut Himawan, penganut logika model ini berasumsi bahwa mereka adalah pemain aktif yang dapat membentuk kondisi suatu industri. Berbeda dengan logika konvensional yang menganggapnya sebagai sesuatu yang given. Dalam fokus strateginya bukan sekedar melakukan benchmarking dengan kompetitornya, tetapi melakukan quantum leap untuk mendominasi pasar.
Inovasi produk dilakukan sangat tergantung kepada produknya, dinamika pasar dan strategi yang dipilih. Barang-barang teknologi secara umum perlu inovasi terus menerus. Produk pangan barangkali lebih panjang. Coca cola, teh botol inovasi dalam produknya barangkali tidak terlalu sering, tetapi inovasi dalam komunikasi pemasaran menjadi kemestian. Inovasi itu sendiri bisa dilakukan dari produknya sendiri, kemasan, penyampaian (delivery) dan komunikasi pemasarannya.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan inovasi produk menurut Himawan adalah Kelayakan dalam berkompetisi di pasar dan kemampuan sumber daya internal untuk mendukung produk inovatif tersebut.
Standar
Bagaimana dengan standar produk? Haruskah semua tempat sama? Menurut Himawan, standar lebih mengacu kepada standarisasi kualitas. Menurutnya, tidak harus semua tempat sama.Tetapi lebih pada konsistensi. Mc D di negara asalanya tidak jualan paket nasi dan bubur, tetapi di Asia jadi menu favorit.
Bagaimana jika daerah tertentu tidak menyukainya, misalnya karena taste-nya tidak cocok, sehingga perlu merubah rasa, menurut Himawan, bisa saja dilakukan tergantung dari kebutuhan. Tetapi, katanya, harus mempertimbangkan kelayakannya, serta didukung strategi pemasaran yang tepat.
Penyesuaian produk berdasarkan kecenderungan konsumen di daerah tertentu tidak menyalahi standarisasi asalkan, produk yang spesifik untuk daerah tertentu dapat diberi pertanda. Misalnya Sunsilk Merang, Sunsilk Santan, Sunsilk Kemiri yang mungkin tidak terdapat di belahan bumi yang lain.
Intinya menurut Himawan, terletak pada konsistensi. Yaitu, konsiten terhadap apa yang telah digariskan yang biasanya terkait dengan kualitas. Perubahan atau penyesuaian produk untuk customer tertentu tidak boleh merusah citra produk (brand image).
Memang, untuk merek-merek global di sejumlah negara, satu produk bisa berbeda taste-nya dan bisa berjalan seperti yang terjadi di produk-produk resto. Tujuan perbedaan taste adalah mengakomodasi perbedaan selera konsumen yang relatif besar di antara negara-negara. Di tingkat lokal pun (dalam satu negara) bisa dilakukan penyesuaian, jika perbedaan itu cukup signifikan.
Namun, kata Himawan, jika perbedaannya produknya cukup mencolok sebaiknya diberi nama yang berbeda walaupun masih di bawah payung merek yang sama (umbrella brand ). Karena bisa jadi, konsumen itu datang dari daerah yang jauh, yang mengenal taste dari daerahnya. Sehingga, perbedaan taste tidak menyebabkan persepsi yang salah, karena adanya merek produk yang berbeda. Selanjutnya, agar penyesuaian produk itu bisa berjalan baik, Himawan menyarankan agar pelakunya melakukan riset lebih dahulu.
Sumber : Majalah Info Franchise Indonesia
www.majalahfranchise

Sunday, June 3, 2012

Untung Selangit Dari Bisnis Burger Ayam Kejepit


Muhammad Zubir, pria yang satu ini terjun ke bisnis burger dengan mengusung nama Burger Ayam Kejepit. Usahanya kini laku keras hingga gerainya makin banyak.

Peluang bisnis burger tak ada habisnya. Kendati makanan khas negara Barat, ada banyak sekali pelaku usaha kuliner lokal yang terjun ke bisnis ini.

Salah satunya Muhammad Zubir yang mengusung brand Burger Ayam Kejepit di Palembang, Sumatera Selatan.

Burger racikan Zubir bukan diisi daging sapi seperti burgerpada umumnya. Ia memilih daging sebagai isi burger. “Makanya, saya naman Burger Ayam Kejepit,” ujar Zubri yang merintis usaha sejak tahun 2010, dikutip Senin (30/9/2013).

Zubir mengklaim, burger buatannya merupakan santapan berkualitas karena menggunakan daging ayam serta sayuran yang segar.

Ada tiga varian rasa Burger Ayam Kejepit yang ditawarkannya, sepertiburger ayam berisik dengan harga Rp 5.000 per porsi, burger ayam merem dengan harga Rp 6.000 per porsi, dan burger ayam bekokok yang dibanderol Rp 7.000 per porsi. “Harga tersebut bisa dibedakan dengan ukuran ayamnya,” ungkapnya.

Sejak awal berdiri Zubir sudah langsung menawarkan kemitraan. Hingga kini Burger Ayam Kejepit telah memiliki 30 gerai di Palembang dan sekitarnya. Rinciannya, dua gerai milik pusat dan sisanya milik mitra usaha.

Jika tertarik menjajal usaha ini, calon mitra harus menyiapkan uang sejumlah Rp 4,5 juta. Dengan investasi itu, mitra akan mendapatkan booth, peralatan lengkap, seperti loyang pembuat burger, pelatihan, serta 500 porsi burger ayam kejepit.

Zubir menargetkan, mitra bisa menjual minimal 40 sampai 50 porsiburger per hari. Dengan penjualan sebanyak itu, mitra bisa mengumpulkan omzet sebesar Rp 6 juta per bulan. Dengan target laba bersih sebesar 40 persen, maka mitra bisa kembali modal sekitar dua bulan. “Ada juga yang jualannya di mal, itu satu bulan sudah bisa balik modal,” ujarnya berpromosi.

Pihak pusat tidak mengutip biaya royalti dari mitra. Namun, wajib membeli bahan baku, seperti roti, ayam dan saus dari pusat. Sementara, untuk bahan seperti sayuran bebas dibeli dari luar.

Zubir meyakini, Burger Ayam Kejepitnya disenangi oleh pasar. Maka, ia berambisi akan menambah 20 gerai hingga akhir tahun ini.(SPC/25/Kontan)

Nah itu tadi peluang usaha dari burger ayam kejepit milik Zubir. Tertarik dengan bisnis ini ! Semoga info di atas dapat menambah inspirasi Anda.

Sumber : suarapengusaha.com

Saturday, June 2, 2012

Melihat Potensi Besar yang Ada pada Usaha Bakso



Bakso adalah makanan yang sangat terkenal dan banyak sekali peminatnya dari anak kecil hingga dewasa. Peluang yang diberikan dalam usaha bakso ini juga sangat menjanjikan.

Bakso adalah makanan yang terbuat dari olahan daging sapi yang digiling dan dicampur dengan bumbu-bumbu halus, kemudian dibentuk bulat-bulat dan cara penyajiannya adalah dengan disiram dengan kaldu kuah panas. Sehingga bakso sangat enak dimakan saat cuaca hujan, peluang yang ada pada bakso ini pun terbilang sangat menjanjikan.

Bisnis bakso

Bakso merupakan makanan yang banyak dicari dan disukai berbagai kalangan. bakso bisa kita temui di mana saja, bakso juga biasnya ada disetiap restoran sebagai acara hajatan atau acara pernikahan. Usaha bakso memiliki banyak sekali potensi yang bagus, sehingga banyak terjadi persaingan dalam berbisnis bakso ini.

Apabila Anda ingin merintis usaha bakso maka konsep yang Anda berikan harus bagus dan kreatif, sehingga Anda tidak perlu takut menjalani persaingan. Kunci utamanya adalah cita rasa yang dihasilkan dan juga cara promosinya. Cita rasa yang dihasilkan berbeda dengan lainnya dan cara promosi yang baik dan efektif bisa mengundang para pelanggan agar mencicipi bakso yang Anda ciptakan.

Untuk lokasi sebaiknya pilih lokasi yang sering dilalui orang dan ramai.

Bahan Baku Bakso dan Waktu Berjualan

Bahan baku yang Anda perlukan dalam berjualan sebaiknya tidak usah membeli bahannya terlalu banyak, itu untuk mengantisipasi kerugian jika tidak ada pengunjung saat berjualan pertama kali

Dalam meproduksi bakso, bahan yang dibutuhkan adalah 5 kg daging, 3 kg tepung kanji, 3 liter minyak goreng, sawi, cabai, kecambah, gubis, bawang merah dan putih, saos sambel dan sebagainya. Sesuaikan dengan resep bakso yang Anda kuasai. Belanjalah sesuai dengan kebutuhannya saja agar terjaga kesegaran bahan, dan mudah dalam penyimpanan bahan bakunya.

Waktu buka bakso rata-rata buka pada jam 08.00 pagi sampai dengan jam 10.00 malam. Namun itu semua tergantung pada kelarisan dan habisnya jualan. Sehingga Anda harus berbelanja lebih pagi agar dapat membuat bakso tepat pada waktunya.

Analisa Keuangan

Modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Keperluan yang dibutuhkan seperti :

Sewa tempat     : Rp 5.000.000 / tahun

Gerobak  bakso  : Rp 1.500.000

Peralatan Makan dan minum  : Rp 250.000

Bahan Bakunya                        : Rp 500.000

Biaya Lainnya                     : Rp 250.000

Totalnya                    : Rp 7.250.000

Modal awal yang dibutuhkan biasanya Rp 7.250.000.

Modal tersebut bisa berubah sesuai dengan lebih mahal atau lebih murahnya harga sewa tepmat usaha dan juga gerobak bakso yang dipesan.

Yang terpenting adalah selalu menjaga cita rasa yang tercipta pada usaha bakso itu sendiri. Bakso yang empuk, kenyal, terasa dagingnya, air kaldu yang segar, nikmat dan gurih itu semua akan lebih disukai oleh pembeli.

Berbagai variasi bisa Anda gunakan dalam penyajian seperti member tambahan mie, laksa. Atau membuat berbagai aneka bakso seperti bakso isi, bakso ikan, bakso goreng dan sebagainya.

Setiap orang memiliki selera yang bervariasi sehingga Anda harus dapat memenuhi, menjaga kesegaran dan kualitas bakso yang Anda jual, agar bisa menambah pelanggan dan melayani pelanggan dengan rasa bakso yang enak.

Jangan main curang dalam berbisnis makanan agar mendapatkan keuntungan yang banyak, karena semua itu tidak akan menjadi berkah dan ada balasan yang akan menanti. Oleh karena itu ingt bahwa keuntungan yang kecil bila dikerjakan dengan baik maka suatu saat nanti akan menjadi besar dan barokah.

Bagaimana? Usaha ini cukup menjanjikan bukan? Nah selamat mencoba.

Friday, June 1, 2012

Bisnis Makanan Ringan Keripik Buah Dan Sayur


Saudara… Tahukah Anda, buah-buahan dan sayuran di sekitar Anda bisa mendatangkan income jika Anda olah dengan baik. Buah dan sayur yang saya maksud antara lain : nangka, nanas, apel, wortel, salak, mangga, melon, waluh/labu, pepaya, terung, buncis, kacang panjang, mentimun, jamur tiram, dll. Dengan menggunakan peralatan tertentu, buah dan sayur yang KURANG BERNILAI itu, bisa menjadi komoditi dengan nilai jual tinggi. Dengan mesin ini, Anda bisa mejadi produsen keripik nangka, keripik nanas, keripik waluh, keripik apel, keripik mangga, keripik jamur, keripik teri , keripik salak, keripik apel, kripik melon, kripik pepaya, dll

Peluang usaha makanan ringan keripik buah dan sayur ini sangat terbuka lebar bagi Anda. Apalagi Indonesia adalah salah satu negara penghasil buah-buahan yang beraneka ragam.

Kemudahan dan keunggulan peluang usaha ini bisa Anda lihat dari beberapa fakta berikut ini :

Bahan baku mudah diperoleh
Keuntungan bisa mencapai 100 % . Harga jual keripik buah mencapai Rp 65.000 – Rp 110.000/ kg
Balik modal cepat (4-6 bulan )
Pasar terbuka lebar, bahkan peluang eksport sangat besar
Mesin bisa untuk menggoreng aneka ragam buah dan bahan lain
Proses produksi dan pengelolaan usaha sangat gampang
Bagaimana cara memulai usaha keripik buah dan keripik sayur ini ?

Untuk memulai usaha makanan ringan ini sangat mudah. Memang dibutuhkan modal awal untuk membeli pelalatan / mesinnya, yaitu mesin vacuum frying / vacuum fryer. Dengan mesin ini, Anda bisa langsung memulai usaha keripik buah dengan mudah

Anda bisa mendapatkan paket mesin komplit di Agrowindo yang sudah berpengalaman membantu pengusaha keripik buah. Bahkan Agrowindo berani menggaransi 100 % uang kembali. Lihat penawarannya di www.MesinProduksi.com

Selamat mencoba…