SELAMAT DATANG di WARALABA AYAM PENYET.... Ambil Peluang Usaha AYAM PENYET... SEKARANG!!!!

CARA MEMASAK AYAM PENYET SECARA UMUM

Monday, October 6, 2008

Bisnis Franchise, bisnis “pisau bermata dua”

By Administrator | July 16, 2008

Di bisnis waralaba itu seperti tubuh. Franchisor dan franchisee merupakan bagian dari satu tubuh. Sehingga, jika ada satu yang sakit, maka bagian tubuh yang lain ikut merasakan. Franchisee dan franchisor merupakan sejajar berjalan dalam satu visi bisnis dengan tingkat kepercayaan yang tinggi satu sama lain.

Ada juga yang mengatakan, bisnis franchise bisa diibaratkan seperti pisau bermata dua. Pasalnya, jika franchisor berkinerja buruk maka franchisee akan kena imbas. Juga sebaliknya, jika franchisee tidak becus mengelola bisnis, maka franchisorlah yang “ketimpa tangga” menyangkut citra bisnisnya.

Berbisnis franchise, baik franchisee maupun franchisor mempunyai hak dan kewajiban yang semestinya ditaati dan dihormati guna mewujudkan sukses bersama. Sudah pasti keduanya harus saling mendukung dan membutuhkan.

Lalu, jika diibaratkan konsep guru dan murid franchisor bisa diibaratkan sebagai guru dan franchisee sebagai murid. Hal ini tercermin, jika franchisee berhasil dan puas dalam menjalankan bisnisnya maka, franchisor ibarat guru yang mendapati anak muridnya berprestasi gemilang.

Franchisee Anda merupakan asset sekaligus partner dalam menjalankan bisnis. Pasalnya, franchisee selain sebagai ujung tombak perusahaan, franchisee juga terlibat dalam setiap evaluasi mengenai program dan progres bisnis Anda. Termasuk didalamnya merumuskan bersama langkah-langkah perbaikan yang perlu diambil untuk mencapai harapan dan keinginan merek franchise Anda.

Membangun kepuasan dan keberhasilan franchisee, harus dipicu dari diri franchisornya. Franchisor harus lebih dahulu memulai upaya terbaik sehingga bisa dicontoh dan menjadi inspirasi bagi para franchisee-nya. Franchisee juga harus didorong dan terus diberikan stimulus agar bisa lebih sukses. Sehingga, franchise bisa melakukan yang terbaik bagi bisnisnya. Lalu bagaimana membangunnya?

1. Pertama, Membangun sistem menjadi sangat penting, pasalnya dapat mempercepat proses transfer business knowledge kepada para mitra (franchisee). Sistem disini tentunya mengacu kepada sistem secara keseluruhan yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk membangun jaringan bisnisnya.

2. Kedua, Membangun relationship. Seyogyanya dilakukan melalui pola dua arah. Sehingga, masing-masing pihak, baik itu franchisor maupun franchisee berada dalam posisi setara. Hanya saja fungsionalnya saja yang berbeda. Yang penting juga, franchisor dalam membangun bisnis bersama franchisee adalah kemauan untuk mendengarkan harapan dan keiinginan franchisee. Kalau hubungan sudah dekat maka semua persoalan akan menjadi lebih mudah dijalankannya.

Untuk membangun hubungan dengan franchisee bisa menggunakan beberapa pola antara lain:

- Pertama, rutin berinterksi dan berkomunikasi minimal 1-2 kali dalam seminggu untuk urusan-urusan yang strategis, taktis, teknis dan non bisnis.
- Kedua adalah berinteraksi dan berkomunikasi bila franchisee menghadapi atau ingin membahas hal strategis, fundamental.
- Ketiga adalah berinteraksi dan berkomunikasi intens saat ada pertemuan bulanan, semesteran atau tahunan. Dan momen-momen terntentu yang dianggap penting.

3. Ketiga, Meningkatkan Support. Franchisor dapat memberikan franchise support berupa pelatihan, business knowldege baik mengenai produk, penjualan dan enterprenurship dll. Pelatihan dapat dilakukan di kelas atau on the job training di salah satu gerai franchise selama periode tertentu.

4. Keempat, Meningkat Profit. Untuk mengukur kepuasan franchisee yang paling tinggi adalah, jika kinerja bisnis dari franchisee mengalami peningkatan dan memperoleh omzet dan profit yang baik.

Kalau franchisee puas, merupakan kebanggaan bagi franchisor karena reputasi organisasi franchise, sistem, program, strategi, dan mereknya itu bagus. Dan tentunya diharapkan bisnis franchisee bisa berkinerja baik sehingga mampu memberikan return of investment secara cepat.

Dari 4 point diatas tentunya sangat penting untuk dilakukan. Pasalnya, kepuasan franchisee adalan angka tertinggi. Karena dari situ, bisa lahir bisnis franchise yang sustain. Selamat Berbisnis!

Salam Franchise,
Tri Raharjo

No comments:

Post a Comment