Sukses dalam menjalankan bisnis franchise adalah dambaan franchisor maupun franchisee. Meski begitu untuk sukses tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu suatu usaha dan kerja keras baik dari franchisor maupun franchisee.
Untuk bisa sukses dalam menjalankan bisnis franchise ada beberapa langkah yang harus dijalankan.
Pertama melakukan rekrutmen franchisee dengan selektif. Artinya franchisee yang dipilih adalah franchisee yang mau bekerjasama. Jangan hanya franchisee yang hanya sekedar investasi.
Kedua, melakukan kegiatan controling dan monitoring. Kalau tidak melakukan controling dan monitoring franchisee akan berbuat semuanya sendiri atau akan melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dia lakukan. Alhasil akan menyalahi aturan.
Ketiga, franchisor memberikan dukungan kepada franchisee. Kenapa? karena adakalanya franchisor tidak memberikan dukungan kepada franchisee. Dia tidak rela kalau franchisee-nya untung.
Keempat, R&D harus terus menerus dilakukan. Apakah men-develop produk, pelayanan atau hal-hal lain yang perlu harus ditingkatkan terus menerus.
Kelima
Karena itu sebaiknya yang harus dilakukan terutama oleh franchisor adalah: Pertama, adalah mematangkan atau mensukseskan terlebih dahulu usahanya sebelum difranchisekan. Jangan seperti sekarang ini yang banyak terjadi, dimana usaha belum matang sudah banyak yang ingin difranchisekan. Perlu digaris bawahi, untuk bisa difranchisekan suatu usaha haruslah memenuhi beberapa kriteria seperti, usaha harus sukses dan mapan terlebih dahulu minimal lima tahun, usaha memiliki keunikan tersendiri dalam produknya, sehingga tidak mudah ditiru, mudah distandarisasi, usaha memiliki prototype yang diperlakukan seperti pihak ketiga, meskipun itu sebetulnya cabang sendiri, usaha tersebut menguntungkan dan ilmunya bisa diajarkan atau ditransfer, usaha memiliki consumer base yang luas dan terakhir usaha harus memiliki produk yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Kedua, Franchisor harus melakukan investigasi terhadap franchisee. Mulai dari investigasi bisnisnya, usaha yang diminati, persetujuan atau sepengetahuan keluarga dan jumlah dana yang tersedia. Pun sebaliknya, franchisee juga harus melakukan investigasi terhadap franchisor. Dilihat reputasinya bagaimana, kredibilitasnya bagaimana. staf dan karyawannya bagaimana, dia punya susunan organisasi bagaimana, bisa dipercaya atau tidak franchisornya dan lain-lain.
Dengan melakukan investigasi, selanjutnya menjadi semakin tahu dan mengerti satu sama lain. Alhasil, sistem yang sudah terbentuk pasti akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ujung-ujungnya, baik franchisor maupun franchisee bisa bekerjasama untuk kepentingan merek sehingga bisa mencapai usaha bersama yang win-win. Jadi win-nya dua kali, franchisor win, franchisee juga win.
Memang, untuk menjalankan kelima langkah tersebut tidak mudah karena banyak kendala baik dari franchisor maupun franchisee-nya sendiri. Kendala bagi franchisor umumnya adalah di lapangan seperti ketemu kompetitor yang sama serta lokasi usaha yang berdekatan. Sedangkan kendala bagi franchisee yang sering dijumpai adalah perasaan pasti berhasil, padahal belum tentu. Franchisee harus tetap kerja keras bahkan lebih keras lagi karena itu menyangkut usahanya sendiri.
No comments:
Post a Comment