Geliat waralaba nasional
By Administrator | March 13, 2008
Awal Februari lalu, saya baru saja membuat sebuah blog pribadi www.salamfranchise.com. Sebuah blog yang memposisikan mengulas mengenai franchising & young entrepreneur. Blog ini mengangkat kumpulan artikel yang pernah saya publikasikan melalui rubrik salam franchise. Selain itu, blog ini juga dilengkapi dengan berbagai artikel waralaba dan entrepreneurship.
Wow, diluar dugaan! Melihat sitemeter statistik dalam kurun dua mingguan setelah launching 500 lebih visitor membaca content yang saya sajikan. Dilihat dari visitor yang hadir datang dari berbagai negara Indonesia, Australia, Netherlands, United States, Singapore, Malaysia bahkan South Korea.
Efek sebuah blog sangat powerful, terbukti saya sering menerima berbagai e-mail dari para pengunjung. Salah satunya Prisa Garini (24) gadis muda Surabaya yang memiliki sebuah cafĂ© yang menjual ice cream, coffe, tea, mocktail, minus alkohol. “Cafe yg saya jalankan memiliki konsep 5 star service with low price. Yang saya ingin bantuan dari Anda adalah, bagaimana saya harus memulai membangun sistem franchise untuk cafe saya” ungkap-nya melalui e-mail. Prisa merupakan sebagaian dari ratusan mungkin ribuan orang yang ingin mewaralabakan usahanya di Indonesia.
Go franchise
Bicara memfranchisekan usaha sangatlah menggiurkan bagi pelaku bisnis. Terlebih didorong oleh sederet kisah sukses jagoan-jagoan waralaba lokal yang dengan cepat membiakan gerai franchisenya. Mulai dari usaha kaki lima sampai dengan usaha skala besar mulai menerapkan sytem franchise. Saya merasakan trend mewaralabakan usaha semakin meningkat di tahun ini.
Sederet merek besar turut menghiasi bisnis franchise sebut saja: Semen Holcim, Mustika Ratu, Martha Tilaar, Olympic, Astra Otoparts, PT Bakrie Telecom (BT) juga menerapkan system franchise. Bahkan Universitas Indonesia (UI) menyiapkan taman pengembangan anak untuk dijadikan usaha waralaba guna dikembangkan di daerah lain.
Selain itu, franchise di Indonesia juga muncul dari para entrepreneur. Sebut saja Henry Indraguna (Auto Bridal), Hendi Setiono (Kebab Turki Baba Rafi), Fen Saparita (Melia Laundry) adalah contohnya. Selain entrepreneur para selebritis seperti Inul Daratista, Tantowi Yahya, Purwacaraka turut juga menghiasi bisnis franchise.
Geliat waralaba nasional juga dirasakan dengan munculnya franchise dari daerah. Diluar Jakarta kota-kota seperti Bandung menelurkan franchise The Auto Bridal, King Auto, Shafira, Edwar Forrer, Warnet kubus, Bakso Saboga, dll. Dari kota pelajar Jogjakarta hadir waralaba Primagama, Apotek K-24, Melia Laundry, Prima Macell, Apotek K-24, Dobbi Fried Chicken, Hitam Putih dll. Sedang dari kota pahlawan Surabaya muncul waralaba Kebab Turki Baba Rafi, Acacia Spa, K-Patats dan lain sebagainya. Bahkan Palembang memiliki waralaba bimbingan belajar GSC, Bakso Gito-Goti Pulau Bangka, Solo dengan Nakamura, The Bistro dan masih banyak lagi.
Melihat animo publik yang mewaralabakan usahanya jelas ini hal yang sangat positif bagi kemajuan industri franchise. Di Indonesia masih banyak unit-unit bisnis yang berpeluang untuk dikembangkan dengan system franchise. Siapa lagi yang siap Go Franchise? Selamat Mewaralabakan Usaha.
Salam Franchise,
Tri Raharjo, Pemimpin Redaksi
Majalah Info Franchise
No comments:
Post a Comment