SELAMAT DATANG di WARALABA AYAM PENYET.... Ambil Peluang Usaha AYAM PENYET... SEKARANG!!!!

CARA MEMASAK AYAM PENYET SECARA UMUM

Monday, October 6, 2008

Kelabakan Mengelola Jaringan Waralaba
Page view: 263 times
Category: Article


Ketika jumlah outlet kita sudah mencapai puluhan maka franchisor biasanya mulai kelabakan mengelola organisasinya. Bagaimana membangun sistem untuk mengontrol bisnisnya?

Di penghujung Agustus lalu, ada sebuah cerita menarik. Sabtu pagi itu, putra saya Raditya mengajak berenang, “ayah enang, ayah enang …” ungkapnya. Maklum putra saya baru berumur dua tahun lebih dan baru belajar bicara. Tak lama kemudian kami bergegas ke kolam renang tak jauh dari kediaman kami. Selama satu jam lebih kami berwisata air untuk “memanjakan” putra kami. Selesai berenang, perut tak bisa diajak kompromi lalu kami mencari makanan ringan. Tampak berbagai jenis makanan tersedia, bahkan dari deretan penjaja makanan beberapa merek franchise juga ada mulai dari crapes, burger, bahkan sampai minimarket.

Lalu, Saya memesan semangkok mie. Sambil menyantap makanan, saya membuka pembicaraan dengan penjualnya. Singkat cerita, dari pembicaraan tersebut terungkap bahwa penjual mie tersebut pernah mengambil usaha franchise makanan (gerobak) “tapi sekarang sudah tutup,” terangnya. Sontak saya kaget, Kenapa tutup Pak? “Kurang laku mas, pembeli lebih suka makan di tempat biasa yang nggak bermerek soalnya gak berkesan mahal. Waktu itu, saya pikir salah tempat tapi ternyata beberapa kali pindah tempat hasilnya sama dan kadang terlambat kirim barangnya,” ujar-nya.

Cerita di atas merupakan bagian kecil dari bisnis waralaba. Namun, menilik cerita di atas ada satu pembelajaran yang positif yang dapat dipetik. Pertama, Pasar franchise atau BO kelas gerobak boleh dikatakan sangat price sensitive dan cenderung tidak peduli dengan merek sehingga untuk mensiasatinya diperlukan strategi harga yang baik. Kedua, lemahnya sistem bisnis yang dibangun sehingga acap kali terjadi keterlambatan pengiriman produk yang berdampak ke penurunan penjualan hingga penutupan gerai. Dalam berbisnis waralaba misi baik saja tidak cukup, tapi perlu didukung oleh sistem bisnis yang kokoh sehingga tercipta hubungan bisnis yang saling menguntungkan.

Sistem Bisnis

Dalam membangun sistem bisnis waralaba, agaknya kita perlu mendengar perkataan Bambang N. Rachmady dalam bukunya Franchising The Most Practical and Excellent way of succeeding. Bambang menyebut, bahwa McDonalds tidak semata-mata menjual merek kepada franchisee. Merek hanyalah salah satu kunci sukses. Kunci sukses yang lain adalah sistem. Sistem di sini mencakup Manajemen Produksi, Keuangan, Pemasaran, alur pasokan dan logistik (suplay chain), serta sumber daya manusia.

Poin-poin di atas tentunya perlu diperhatikan. Terlebih ketika jumlah outlet kita sudah mencapai puluhan maka franchisor biasanya mulai “kelabakan” mengelola organisasinya. Maka diperlukan sebuah sistem untuk mengontrol bisnisnya agar tetap sustainable dan profitable. Ada beberapa catatan yang saya tangkap ketika bertemu dengan berbagai franchisor dari berbagai bidang usaha. Saya mencoba menyederhanakan langkah-langkahnya:

1. Sebelum membangun sistem dan aturan main, sebaiknya Anda memotret semua problem yang sering timbul di lapangan terlebih baik di organisasi franchisor maupun permasalahan di gerai franchisee guna merumuskan langkah-langkah selanjutnya.
2. Sistem yang akan dibangun sebaiknya win buat franchisor, win juga buat franchisee. Bahkan seorang franchisor yang cerdik, dalam memperbaiki sistem bisnisnya merubah sementara mindset-nya menjadi franchisee sehingga ketemu benang merah dalam membuat system yang baik.
3. Supaya sistem bisnis berjalan dengan baik Anda harus jauh-jauh menghilangkan “ewuh pekewuh” kepada seluruh mitra Anda. Segala sesuatu permasalahan harus mengacu kepada system yang telah ditetapkan.
4. Kontrol dan monitor secara berkala untuk menjamin bahwa system berjalan dengan baik.
5. Gunakan tehnologi IT untuk mempermudah pekerjaan. Baik sistem order, penjualan, stok barang, laporan keuangan, dll.
6. Untuk memperlancar pembayaran baik franchise fee, royalti fee, produk, dll gunakan sistem bloking (memakai IT system), Jadi bila terjadi pembayaran yang tertunda pihak finance dapat mem-bloking pemesanan barang.
7. Sosialisasikan system secara gradual sehingga semua franchisee mau menerima penerapan system untuk kelanggengan dan kemajuan bisnis Anda.
Untuk sukses membangun kerajaan bisnis waralaba, tentu catatan di atas dapat membantu Anda dalam membangun system yang kokoh dan teruji. Selamat Berbisnis & Menjalankan Ibadah Puasa.

Salam Franchise,
Tri raharjo, Pemimpin Redaksi Majalah Info Franchise

No comments:

Post a Comment